Selasa, 04 Desember 2012

Al-Islam3


1.      Apa persamaan dan perbedaan antara filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama?
Persamaan dari filsafat, ilmu,pengetahuan dan agama itu diantaranya ialah mecari kebenaran dan mendorong manusia untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, teratur dan bermoral tinggi. Memperkuat pengetahuan tentang ke-Esaan Allah.SWT.dan menjalankan kebaikan .
Sedangkan untuk perbedaannya ialah :
*      Filsafat ialah ajaran yang mencari suatu kebenaran dengan mengandalkan akal murni, akal dan budi pekerti ,meneliti secara terperinci sampai ke akar-akarnya. Alat yang sering digunakan adalah pikiran otak yang masuk akal.filsafat kebenarannya bersifat spektis-induktif
*      Agama ialah suatu ajaran yang telah diwahyukan kepada manusia sebagai pedoman untuk kelangsungan bagi makhluk-NYA. Agama selalu berhubungan dengan qolbu atau hati dengan mencari kebenaran tersebut.Meskipun terkadang tidak masuk akal jika di pikir secara logic, karena otak kita, pikiran kita mempunyai batasan-batasan tertentu. Tetapi keimanan yang akan membawa kita untuk percaya bahwa semua itu benar tanpa mengandalkan pikiran murni.dan dapat di simpulakan bahwa kebenarannya besifat deduktif-normatif.
*      Ilmu pengetahuan  ialah suatu kebenaran yang berlandaskan logika dan rasio manusia, yang sangat bermafaat bagi berkembangnya pola hidup manusia yang mempermudah segala sesuatu yang membuat zaman modern dan canggih.
2.      Didalam memahami kebenaran, terdapat beberapa pranata kebenaran, sebutkan, jelaskan dengan singkat, dan berikan contohnya!
Pranata kebenaran atau system dari sebuah kebenaran diantaranya ialah :
o   Koherensi atau konsistensi yaitu  mengatakan segala sesuatu dengan benar secara logika dan tidak dapt dirubah. Contoh nya matahari terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.itu tidak dapat bis dirubah.
o   Korespondensi yaitu kebenaran yang dikatakan benar karena adanya unsur hubungan dengan penyataan sesuai dengan keadaan alam atau fakta yang ada(kenyataan). Contohnya ialah ibu adalah orang yang telah melahirkan kita ke dunia.
o   Prakmatisme yaitu suatu kebenaran yang dianggap benar karena adanya suatu manfaat atau kegunaan yang dapat dirasakan.
o   Religi yaitu kebenaran yang terdapat ddalam agama yang telah di anugrahkan oleh Allah SWT kepada umat manusia sebagai pedoman hidup
3.      Apa yang dimaksud dengan integralitas keilmuan yang islami?
Integralitas keilmuan yang islami yaitu pengembangan menyatunya  antara nilai – nilai syariat agama islam dengan ilmu pengetahuan pada umumnya (sains). Didalam integritas keislaman terdapat kualitas sebagai komponen system  suatu penyelenggaraan pendidikan yang akan menghasilkan kepribadian siswa atau manusia yang intelegatif yang unggul dari pada yang lain, yaitu berupa ilmu pengetahuan yang luas, penglihatan yang tajam, otak yan cerdas hati yang lembut dan  semangat tinggi karena Allah SWT. Karena meskipun ilmu-ilmu sains berkembang dikalangan bangsa barat atau yahudi tetapi banyak ilmu-ilmu sain yang ditemukan oleh orang islam,  misalnya ilmu kedokteran oleh ibnu sina dll.
4.      Apa yang saudara ketahui tentang iman, ilmu, amal, ikhlas, serta bagaimana keterkaitan satu dengan yang lain??
Pengertian iman, ilmu, amal, dan ikhlas yaitu :
*      Iman adalah menyakini dengan sepenuh hati, mengucapkam dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan.
*      Ilmu ialah suatu kebenaran yang telah di temukan dan di teliti dengan mengandalkan logika yng rasional masuk di akal dan diakui secara universal.
*      Amal ialah suatu aplikasi peribadatan yang akan membawa kita mendapatkan pahala dan surga-NYA.
*      Ikhlas adalah suatu keadaan hati yang  tulus tanpa pamrih dan yang dilakukan nya  semata hanya karena Allah SWT.
Sedangkan untuk hubungan atau keterkaitan nya diantanya :
*      Iman berperan sebagai pondasi awal yang paling utama , sebagai pengikat dari keseluruhan yang akan dijalani didalam kehidupan yang merupakan inti kehidupan tersebut.
*      Ilmu berperan sebagai nur atau cahaya penerang dan pelita yang memerangi keberadaan dan kebenaran iman yang menitik beratkan dalam memahami kehidupan dan alam semesta .
*      Amal ialah penjelmaan, perwujudan , pengaplikasian suatu posisi, kondisi, sikap, pendirian iman  dan ilmu dalam kehidupan.
*      Ikhlas ialah suasana atau sikap batin dan perilaku nyata yang disertai ketulusan dan kesempurnaan dalam menjalankan kehidupan semata-mata hanya karena Allah SWT.

Senin, 07 Mei 2012

TUGAS


1.               A. Ciri – ciri guru yang baik adalah guru yang bisa menjelaskan kepada muridnya sehingga paham. Dalam proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan kondusif sehingga tidak hanya murid yang cerdas yang dapat memahami pelajaran yang disampaikan guru tetapi murid yang biasa – biasa saja pun dapat mengerti dan memahami dengan baik. Selain itu pula guru yang baik bisa membuat metode pembelajaran yang menarik dan kreatif tetapi hanya mementingkan atau hanya bertujuan untuk menjadikan murid mengerti pelajaran yang di sampaikan.
         B. ciri – ciri guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya. Guru tersebut dalam penyampaian materi selalu diikuti dengan adanya dialog dengan murid,membicarakan pengalaman yang berkaitan denngan pelajaran, terkadang guru yang dapat memotivasi dan menginspirasi muridnya dalam penyampaian materi kurang nyaman. Lain halnya dengan guru yang baik. Tetapi guru yang hebat akan lebih banyak terkenang oleh murid – muridnya dibandingkan dengan guru yang baik.

2. Apabila harus memilih antara guru yang baik dengan guru yang hebat, saya akan lebih memilih menjadi guru yang hebat. Guru yang hebat dapat memotivasi dan menginspirasi muridnya sehingga dapat merubah hidup. Guru yang baik memang perlu tetapi dengan semakin canggihnya teknologi dalam mencari ilmu menjadi semakin mudah. Selain itu guru yang hebat bisa membentuk karakter yang dimiliki murid yang akan membawa mereka kea rah yang lebih baik.

3.Guru bahasa Indonesia yang ideal menurut saya selain memiliki keempat kopetensi yang wajib di miliki, guru juga harus memiliki keterampilan mengkoordinasi kelas, rajin, ulet, dan disiplin. Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang statis dan dinamis. Selain harus berpedoman pada materi - materi yang telah disepakati bahasa Indonesia juga harus selalu up to date. Itulah salah satu alasan guru bahasa Indonesia harus rajin membaca.

4. Setelah membaca wacana tersebut, saya langsung teringat pada sosok guru yang telah memiliki ciri- ciri guru yang dikatakan hebat dan salah satu teman saya yang pernah mengatakan hal seperti itu. Hal yang terlupakan menjadi terungkap kembali dan yang tanpa disadari kini saya telah melangkah ke arah yang lebih spesifik menjadi seorang calon guru yang dahulu tanpa terpikir sedikitpun. Rasa semangat yang tiada tandinganya kini terlintas dalam ruangan yang sejenak kosong, dengan keadaan yang sederhana yang dekat dengan kekurangan itu tidak akan menjadi kendala untuk menjadikan saya menjadi guru yang diharapkan Negeri tercinta ini.

Rabu, 11 April 2012

Tugas Bahasa Indonesia




BAHASA INDONESIA: Latihan 1
Mata Kuliah            : Bahasa Indonesia                               
Dosen                     : Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama                      : Neny Nuraeny
NIM                        : 41032151111018
Tanggal                   : 11 April 2012

BAGIAN A

 
Petunjuk
 1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara menghitamkan huruf B jika pernyataan yang terdapat dalam soal, Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
 2. Jawaban ditulis langsung pada lembar soal ini. Untuk ini silakan dikopi paste terlebih dahulu.
      3. Pengetikan soal ini belum tertata rapi maka rapikanlah dalam blog Anda.

SOAL
1. Tujuan utama perkuliahan Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuhkembangkan
    keterampilan berbahasa mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
2.  Salah satu upaya menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah
    dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
3.Kesadaran berbahasa seseorang tidak dapat dilihat  dari tanggung jawab dan sikapnya terhadap bahasa Indonesia ( B-S ).
4. Mahasiswa Program Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran berbahasa Indonesia sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
5. Membiasakan diri berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di dalam forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap bahasanya ( B – S  ).
6.Menurut Mansoer Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa dapat diwujudkan hanya dalam bentuk partisipasi formal ( B S  ).
7. Pengguna bahasa yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan kesadaran sendiri berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap kegiatan kebahasaan (B-S).
8. Mahasiswa Program Studi Matematika idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa,  minimal dalam bentuk partisipasi formal (B-S).
9. Salah satu contoh partisipasi formal yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa  Program Studi Matematika adalah berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga bahasa yang 
    digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B – S ).
10.Mampu menghafal kaidah bahasa Indonesia dengan baik tanpa berlatih mengimplementasikannya belum menjamin seseorang akan menjadi pengguna bahasa yang baik (B-S).
11.Mahasiswa Program Studi Matematika yang sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah  bahasa Indonesia dalam forum-forum resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki kesadaran berbahasa (B-S).
12. Kalimat efektif biasanya tidak komunikatif (B-S).
13. Kalimat yang ambigu termasuk salah satu contoh kalimat efektif ( B-S )
14. Kalimat ambigu adalah kalimat yang tidak memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
15. Penggunaan bahasa Indonesia  yang baik dapat dilihat antara lain dari keefektifan kalimat 
      serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).


BAGIAN B
                                  
Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernalar 
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.

SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi, “Maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri”.
1.  Setujukan Anda dengan pandangan tersebut? Apa alasannya?  Tulislah argumentasi Anda terkait ini dalam satu paragraf.
Jawab:  Setuju, karena kesadaran berbahasa akan tercermin sikap dan tanggung jawab pada diri seseorang terhadap bahasa. Karena bahasa diperlukan oleh manusia untuk berkomunikasi sacara efektif dan terarah. Jika penggunaan bahasa tidak senada dengan kesadaran berbahasa maka bahasa yang digunakan cenderung tidak baik, dan bisa saja terjadi degradasi bahasa untuk generasi selanjutnya.
2.Tulislah minimal lima ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya
   dengan singkat.
1.   Bertanggung jawab dalam berbahasa dan bahasa.
2.   Mempunyai rasa memiliki terhadap bahasa
3.   Mempunyai sikap positif dalam bahasa dan berbahasa
4.   Berpartisipasi dalam bahasa dan berbahasa
5.   Berkemauan membina dan mengembangkan bahasa.

3.Sudahkah Anda miliki kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi yang bernalar.
Belum, karena merasa kurangnya berpartisipasi dalam bahasa secara formal, dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. Tetapi dalam konteks lain misalnya dalam bahasa daerah mampu berpartisipasi dengan baik secara informal.
4.  Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda?     Jelaskanlah. Upaya yang saya lakukan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa diantaranya :
1. Memperbanyak membaca terutama membaca karya ilmiah
2. Banyak mengikuti seminar-seminar mengenai bahasa dan berbahasa
3. Membiasakan berbahasa yang baik dan benar yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
4. Tidak menggunakan bahasa yang lebih dari satu dalam suatu forum resmi.





Senin, 09 April 2012

kesadaran berbahasa


         

1.         Pengertian

        Setiap orang membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi. Kesadaran berbahasa memunculkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap bahasa itu sendiri. Walaupun pada kenyataannya masih banyak yang belum menyadari kesadaran berbahasa dalam tanggung jawab. Mereka menganggap bahwa bahasa itu telah langsung ada dengan sendirinya. Namun sebenarnya salah karena membutuhkan proses yang cukup panjang dan perlu adanya pelestarian.
        Menurut penulis kesadaran berbahasa adalah perilaku seorang atau kelompok dalam berbahasa yang memiliki tanggung jawab sehingga akan muncul rasa memiliki untuk selalu menjaga dan mengembangkannya. Dengan  ciri – ciri sebagai berikut :
·         Sikap bahasa dan berbahasa
·         Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa
·         Rasa ikut memiliki basaha
·         Berkemauan mengembangkan bahasa

2.         Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa

        Monolingual adalah orang yang menguasai satu bahasa. Orang yang menguasai dua bahasa disebut bilingual. Sedangkan multilingual adalah orang yang menguasai banyak bahasa. Bahasa Indonesia maupun bahasa daerah tidak ada keraguan lagi karena terdapat dan dijamin di dalam UUD 1945, yang keduanya harus dibina dan dikembangkan.

Ciri orang yang bertanggungjawab terhadap bahasa dan pemakaian bahasa yaitu :

a)      Berhati – hati dalam berbahasa
b)      Memperbaiki bahasa sendiri dan orang lain
c)      Tertarik mempelajarinya

        Tanggung jawab dalam berbahasa sangat diperlukan dan harus dilesterikan untuk generasi yang selanjutnya. Bahasa sepatutnya terpelihara dengan untuk mencerminkan suatu bangsa. Dengan bahasa yang  tidak baik maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik.  Tanggung jawab bahasa terdapat factor keselamatan, bukan hanya penggunaan kata yana baik saja tetapi pegolahan kata juga penunjang berbahasa yang baik.  Jangkauan berbahasa sangat luas baik tanggung jawab secara vertical maupun horizontal. Tanggung jawab juga merupakan manifestasi dari sikap. Baik sikap yang positif maupun sikap negetif.

3.         Sikap terhadap bahasa dan berbahasa

        Tiap bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan yang unik … ( St. Takdir Alisyahbana dalam Amran Halim I. Ed, 1976 : 40). Bahasa dipengaruhi oleh pemakai bahasa. Oleh  karena itu bahasa merupakan penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan. Contohnya saja, dalam berbahasa banyak sekali perbedaan, yang akan mempengaruhi peradabannya. Bahasa juga harus senantiasa disesuikan dengan kebutuhan supaya komunikasi antar manusia menjadi lancar dan nyaman. Dalam berbahasa yang resmi tidak dibenarkan mencampur adukan dua bahasa atau lebih. Karena harus disadari bahwa bahasa mempunyai  “nilai yang penting sebagai simbil nasional dan identitas etnik” ( Nancy Parrot, Hickerson ; 1980 : 92). Di Indonesia , bahasa Indonesia sebagai lambing kebangsaan dan identitas nasional. Sedangkan bahasa daerah sebagai lambang kebangsaan dan identitas daerah ( Lihat Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional, Pusat Bahasa  : 1976 ).  Harimurti Kridalaksana (1978 : 98) mengatakan bahwa bahasa Indonesia diperlukan dalam kegiatan resmi, diantaranya :

·         Komunikasi resmi
·         Wacana ilmiah
·         Khotbah, ceramah dan kuliah
·         Bercakap – cakap dengan orang yang dihormati.

4.      Rasa memiliki bahasa

      Rasa  memiliki bahasa akan muncul jika jita melakukan sikap berbahasa dengan baik. Bahasa akan menjadi sebuah kebutuhan yang esensial yang akan terpelihara dan menjadi milik pribadi.  Kita dapat implementasikan bahasa itu dengan sesuatu yang sangat kita cintai dan sayangi maka dengan sendirinya kita akan terus menjaga dan mengembangkannya. Rasa memiliki bahasa bukan dari unsur pemberian melainkan berusaha agar bahasa menjdai milik kita pribadi. Jika rasa kepemilikan itu telah ada didalam diri kita maka kita sudah mempunyai kewajiban untuk memeliharanya.

5.         Partisipasi dalam pembinaan bahasa

        Partisipasi dalam pembinaan bahasa adalah  berbahasa yang baik sesuai kaidah yang telah dianjurkan dan disertai dengan tanggung jawab, sikap dan rasa memiliki terhadap bahasa. Sebagai bentuk  dari bukti keikutsertaan kita dalam pembinaan bahasa adalah sikap yang kita lakukan dalam mengunakan bahasa. Partisipasi ini penulis menamakan sebagai partisipasi informal. Selain itu ada juga partisipasi yang lain, yang penulis sebut partisipasi formal. Partisipasi formal dapat terlihat dari usaha kita dalam kegiatan pembinaan formal.  Kita bisa ikut dalam sosialisasi, diskusi, seminar, lokakarya, kongres dan lain sebagainya yang membahas tentang kebahasaan, dan kita bisa mempublikasiakan dengan baik dengan cara membuat buku, surat kabar dan lain sebagainya.  Tentu tidak semua orang sanggup melaksanakan partisipasi formal tetapi setidaknya partisaipasi informal dengan penuh kesadaran harus diusakan dengan baik menggunakan bahasa secara tertib. Dengan usaha yang maksimal dan menyadari perlunya pertisipasi pembinaan bahasa maka seberat apapun akan berhasil.





Selasa, 03 April 2012

MANFAAT MEMBACA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH





Didalam dunia yang transfaran ini diperlukaan keterampilan . Keterampilan tersebut salah satunya adalah karya ilmiah. ” Karya ilmiah (bahasa Inggrisscientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.” 
( http://id.wikipedia.org/wiki/karya_Ilmiah#Tujuan_Karya_Ilmiah)
 Dengan karya ilmiah kita bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih yang tidak dapat dikira sebelumnya. Bagi para mahasiswa pada saat ini di wajibkan untuk bisa membuat karya ilmiah. Dengan usaha memperbanyak membaca dan mencari bahan dan pelajaran tentang karya ilmiah agar bisa lebih mudah untuk kedepannya.
Dalam penyampain ataupun pembuatan karya ilmiah itu harus baku dan mudah dipahami oleh semua orang, karya ilmiah tidak hanya mengarah tentang pengetahuannya saja tetapi dapat menimbulkan insfirasi bagi para pembacanya. Memang tidak semua orang bisa membuat karya ilmiah yang bisa diakui bahwa karya tersebut  memang layak untuk dipublikasikan, akan tetapi dengan kita banyak membaca karya ilmiah kita juga dapat membedakan karya ilmiah yang baik dan karya ilmiah yang kurang baik, Oleh karena itu membaca karya ilmiah sangat penting untuk menunjang  dan memperkuat karya ilmiah yang telah kita buat sehingga menjadi karya ilmiah yang bisa diakui oleh semua orang  dan bisa membuat kita menjadi ilmuan yang hebat.
Karya ilmiah yang banyak tercantum didunia maya memang tidak semua bagus dan sesuai dengan yang diinginkan, tetapi baik halnya kita mengoreksi untuk perbaikan kita diri karena jika orang lain bisa kita pun harus bisa.
Selain manfaat dari itu semua nilai estetikapun tercantum didalam karya ilmiah. Jika tidak ada keindahan didalamnya maka kita sebagai pembaca atau pendengar akan merasa kesulitan memahaminya,  maka dari itu perbanyaklah membaca karya ilmiah orang lain sehingga akan tercantum dalam memori kita dan dapat membuat karya ilmiah itu sendiri tanpa ada kesalahan  dan diterima dimasyarakat luas.
Membaca merupakan kegiatan yang  yang sederhana, tetapi tidak semua orang menyukai kegiatan tersebut. Penyebabnya ialah faktor malas dari diri orang itu sendiri. Secara logis membaca memang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Dimanapun kapanpun kita bisa membaca tanpa melihat apa yang kita baca. Semua orang yang telah mengalami sekolah dasar pasti bisa membaca. Kebanyakan aplikasi dalam membaca yang  dilakukan oleh para remaja sekarang ini, mereka lebih suka membaca media lain yang kurang bermanfaat. Memang tidak ada kegiatan yang sia – sia,membaca apapun pasti ada manfaatnya walaupun manfaat tersebut tidak langsung kita rasakan. Hal – hal yang kita baca akan  menunjang kekuatan logika kita untuk berfikir dan menuangkan semua yang kita ketahui sehingga membuat kita bisa berhasa yang baik dan berwawasan.

Selasa, 13 Maret 2012


            Perkuliahan pertama Bahasa Indonesia di mulai, saya bertemu dengan ibu Isna Sulastri. Kesan pertama pertemuan dengan beliau begitu menyenangkan, dengan mimik wajah yang ceria serta gaya bicaranya yang formal. Menurut pandangan saya beliau termasuk dosen yang peduli terhadap mahasiswanya, dilihat dari cara beliau mengajar, mengabsen, dan menyapa. Hal baru yang saya dapatkan dari beliau adalah mengenai dunia maya ( blog ), dari sinilah saya mulai belajar membuat blog.
(Niki Lestari)

                Hal yang menyenangkan bagi saya belajar bahasa indonesia dengan ibu Isna adalah saya sangat senang jika budaya berbahasa indonesia di biasakan dalam kehidupan sehari-hari,karena kami selalu menggunakan bahasa daerah kami sendiri,dan kami merasa perlu untuk memahami aturan-aturan dalam berbahasa indonesia,semoga dengan kehadiran ibu isna kami semua bisa terbiasa dalam menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar  …
(Redo Yuda Pramana)

                Saat pertama perkuliahan bahasa indonesia dimulai, saya bertemu dengan ibu Isna Sulastri. SAya senang bisa mengenal beliau. Pada waktu itu beliau memberi tugas kepada kami untuk membuat blog. Awalnya saya senang karena saya akan mendapatkan ilmu baru yaitu tentang blog. Tapi waktu akan mencoba membuat blog saya merasa kesulitan karena sebelumnya saya belum mengenal blog.
Sesudah mengikuti perkuliahan beberapa kali, ternyata tugas-tugas harus di update ke blog. Saya merasa keberatan karena saya tidak punya laptop. Tapi saya harus mengerjakan tugas yang diberikan. Jadi saya mengerjakan tugas dengan pergi ke warnet. Mudah-mudahan nanti saya bisa membeli laptop sehingga saya tidak perlu ke warnet lagi.
(Anis Syarifatunnisa Fauziyah)

                Materi pelajaran bahasa Indonesia masih dipelajari di tingkat Universitas. Ibu Isna sulastri  merupakan salah satu dosen mata kuliah tersebut. Awal pertemuan dengan ibu Isna terasa cukup segan karena belum adanya kesepakatan jadwal. Tetapi proses belajar mengajar berlangsung sangat baik dan mendapat tugas untuk perkuliahan selanjutnya.
Tugas tersebut salah satunya adalah membuat karya tulis. Karya tulis memang sangat bermanfaat  untuk mengembangkan potensi dan bakat terutama bagi mahasiswa. Dalam melaksakan pembelajaran dan tugas ini terasa cukup memberatkan apalagi jika tidak didukung dengan fasilitas yang memadai. Rasa resah itu muncul saat batas akhir pengumpulan tugas tiba, sedangkan tugas itu belum selesai. Saya segera meminta bantuan kepada orang lain dengan sedikit memaksa.
Sebagai mahasiswa persoalan seperti itu hendaknya tidak menjadi kendala dengan segala usaha dan bantuan orang lain tugas tersebut bisa diselesaikan.Walaupun pada kenyataannya tidak semudah membalikan telapak tangan. Akhirnya tugas tersebut dapat saya selesaikan  dengan baik
(Neny Nuraeny)

            Sebelumnya saya mengira bahwa di program studi pendidikan matematika tidak akan ada pelajaran bahasa indonesia, tetapi ternyata mata kuliah ini dipelajari di semester 2. Ibu Isna Sulastri adalah dosen mata kuliah tersebut. Pada metode perkuliahannya beliau tidak mengajarkan teori secara langsung, tetapi beliau memberikan pengajaran melalui tulisan yang kami buat. Beliau memeriksa dan mengingatkan teori-teori apa saja yang telah dipelajari sebelumnya di tingkat SD sampai SMA. Hal yang mengesankan adalah ketika kami harus membuat sebuah blog. Didalam blog tersebut kami harus menampilkan semua tulisan yang dijadikan sebagai tugas terstruktur dan beliau bida membacanya langsung melalui dunia maya.
Dalam pembuatan blog tersebut saya banyak mengalami kesulitan. membuat blog ternyata tidak semudah membuat jejaring sosial lainnya, seperti facebook, twitter dan lain-lain. dan saya rasa didalam mengerjakan tugas pun kurang efektif sehingga banyak hambatan dalam pengerjaannya.
(Asma Qonita Nisaul Ula)


 Analisis Ejaan

No
Tertulis
Seharusnya
Ket
1
Di mulai
dimulai
P1K1
2
Benar …
Benar.
P2K2
3
punya
mempunyai
P2K5
4
SAya
Saya
P3K2
5
waktu
ketika
P3K3
6
di tingkat
ditingkat
P4K1
7
Lainnya,
lainnya
P5K8





























Analisis Keefektifan Kalimat




No
Tertulis
Seharusnya
Kode
1
Kesan pertama pertemuan dengan beliau begitu menyenangkan, dengan mimik wajah yang ceria serta gaya bicaranya yang formal.
Pertemuan dengan beliau sangat berkesan dan menyenangkan, dengan wajah yang ceria serta gaya bahasanya yang formal.
P1K2
2
Hal yang menyenangkan bagi saya belajar bahasa indonesia dengan ibu Isna adalah saya sangat senang jika budaya berbahasa indonesia dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari,
Hal yang menyenangkan didalam belajar bahasa indonesia dengan Ibu Isna adalah membudidayakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
P2K1
3
, karena kami selalu menggunakan bahasa daerah kami sendiri, dan kami merasa perlu untuk memahami aturan-aturan dalam berbahasa indonesia,
Bahasa indonesia sangat diperlukan, karena kami selalu menggunakan bahasa daerah sendiri, dan kami merasa harus memahami aturan-aturan dalam bahasa indonesia.
P2K1
4
Saat pertama perkuliahan bahasa indonesia dimulai, saya bertemu dengan ibu Isna Sulastri.
Saat pertemuan bahasa indonesia saya bertemu dengan Ibu Isna Sulastri.
P3K1
5
Pada waktu itu beliau memberi tugas kepada kami untuk membuat blog. Awalnya saya senang karena saya akan mencoba membuat blog saya merasa kesulitan karena sebelumnya saya belum mengenal blog.
Pada waktu itu beliau memberi tugas kepada kami untuk membuat blog, awalnya saya senang karena mendapatkan ilmu baru. Tapi saat akan mencoba mengerjakan tugas tersebut saya merasa kesulitan karena sebelumnya saya belum mengenal blog.
P3K3,4,5
6
Tetapi proses belajar mengajar berlangsung sangat baik dan mendapat tugas untuk perkuliahan selanjutnya
Kemudian proses belajar mengajarpun berlangsung dengan baik, dan diakhir perkuliahan kami mendapat tugas
P4K4
7
Tugas tersebut salah satunya adalah membuat karya tulis. Karya tulis memang sangat bermanfaat untuk mengembangkan potesi dan bakat terutama bagi mahasiswa.
Tugas tersebut adalah membuat sebuah karya tulis, dengan tujuan mengembangkan potensi dan bakat menulis mahasiswa.
P4K5,6
8
Hal yang mengesankan adalah ketika kami harus membuat sebuah blog. Didalam blog tersebut kami harus menampilkan semua tulisan yang dijadikan sebagai tugas terstruktur dan beliau bisa membacanya langsung melalui dunia maya.
Hal yang mengesankan adalah ketika kami harus membuat sebuah blog, didalamnya kami harus menampilkan tulisan yang dijadikan sebagai tugas terstruktur.
P5K4,5