1.
A.
Ciri – ciri guru yang baik adalah guru yang bisa menjelaskan kepada muridnya
sehingga paham. Dalam proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan
kondusif sehingga tidak hanya murid yang cerdas yang dapat memahami pelajaran
yang disampaikan guru tetapi murid yang biasa – biasa saja pun dapat mengerti
dan memahami dengan baik. Selain itu pula guru yang baik bisa membuat metode
pembelajaran yang menarik dan kreatif tetapi hanya mementingkan atau hanya
bertujuan untuk menjadikan murid mengerti pelajaran yang di sampaikan.
B. ciri – ciri guru yang hebat adalah guru yang mampu
menginspirasi dan memotivasi muridnya. Guru tersebut dalam penyampaian materi
selalu diikuti dengan adanya dialog dengan murid,membicarakan pengalaman yang
berkaitan denngan pelajaran, terkadang guru yang dapat memotivasi dan
menginspirasi muridnya dalam penyampaian materi kurang nyaman. Lain halnya
dengan guru yang baik. Tetapi guru yang hebat akan lebih banyak terkenang oleh
murid – muridnya dibandingkan dengan guru yang baik.
2. Apabila harus memilih antara guru yang baik dengan guru
yang hebat, saya akan lebih memilih menjadi guru yang hebat. Guru yang hebat
dapat memotivasi dan menginspirasi muridnya sehingga dapat merubah hidup. Guru
yang baik memang perlu tetapi dengan semakin canggihnya teknologi dalam mencari
ilmu menjadi semakin mudah. Selain itu guru yang hebat bisa membentuk karakter
yang dimiliki murid yang akan membawa mereka kea rah yang lebih baik.
3.Guru bahasa Indonesia yang ideal menurut saya selain memiliki keempat kopetensi yang wajib di miliki, guru juga harus memiliki keterampilan mengkoordinasi kelas, rajin, ulet, dan disiplin. Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang statis dan dinamis. Selain harus berpedoman pada materi - materi yang telah disepakati bahasa Indonesia juga harus selalu up to date. Itulah salah satu alasan guru bahasa Indonesia harus rajin membaca.
4. Setelah membaca wacana tersebut, saya langsung teringat
pada sosok guru yang telah memiliki ciri- ciri guru yang dikatakan hebat dan
salah satu teman saya yang pernah mengatakan hal seperti itu. Hal yang
terlupakan menjadi terungkap kembali dan yang tanpa disadari kini saya telah
melangkah ke arah yang lebih spesifik menjadi seorang calon guru yang dahulu
tanpa terpikir sedikitpun. Rasa semangat yang tiada tandinganya kini terlintas
dalam ruangan yang sejenak kosong, dengan keadaan yang sederhana yang dekat
dengan kekurangan itu tidak akan menjadi kendala untuk menjadikan saya menjadi
guru yang diharapkan Negeri tercinta ini.